gambar komponen power steering
Perawatanpencegahan yang dilakukan pada komponen-komponen power steering Toyota Land Cruiser ini adalah pada roda kemudi (steering wheel), poros utama, Gambar 4.24 Posisi center antara gigi sector dan gigi mur bola (10) Oleskan cairan perapat pada gasket da n tutup rumah kemudi. Pasang tutup rumah kemudi diatas gasket dan kencangkan empat
Perawatanpencegahan yang dilakukan pada komponen-komponen power steering Toyota Land Cruiser ini adalah pada roda kemudi (steering wheel), poros utama, pipa saluran, tangki cadangan (reservoir), pompa power steering, power steering gear box. Gambar 4.2 Stationary Steering Effort (10)
Sedangkanmekanisme semi electric cenderung lebih repot. Pasalnya, komponen yang digunakan juga lebih banyak dibanding model fully electric. Adanya tekanan hidraulik dalam sistem ini berarti kerja simultan mulai dari sensor, modul dan dinamo masih diteruskan ke hidrolis lagi. Sehingga kerja power steering secara elektrik hanya pada tahap awal saja.
Komponenpower steering hidrolik atau hydrauliic power steeringg (HPS) sama menyerupai tata cara kemudi manual. Terdapat steering wheel, steering linkage,steering gear, dan steering column. Namun terdapat beberapa komponen pelengkap lain biar fluida atau tekanan hidrolis sanggup melakukan pekerjaan sesuai dengan keperluan kendaraan.
Klik gambar untuk memperbesar) Promo Giant Ekstra dan Giant Ekspres (Hanya berlaku tanggal 09 Januari 2017): Meluruskan setir atau roda kemudi saat parkir merupakan salah satu cara agar komponen power steering menjadi lebih awet. Khususnya, bagi mobil yang menggunakan power steering model hidraulis.
Will Er Nur Flirten Oder Mehr. Pengertian Power Steering dan Cara Kerjanya Skip to content Pengertian Power Steering dan Cara Kerjanya Pengertian Power Steering dan Cara Kerjanya Pengertian Power Steering dan Cara Kerjanya Power steering merupakan sistem yang wajib dimiliki oleh mobil–mobil modern saat ini karena fungsinya yang sangat penting bagi pengendara. Oleh karena itu, tidak heran jika semua perusahaan otomotif akan menanamkan sistem ini pada kendaraan pabrikan mereka. Bagi anda yang belum terlalu akrab dengan dunia otomotif, pasti penasaran dengan power steering dan cara kerjanya. Berikut penjelasan lengkap dari power steering dan cara kerjanya. Apa Itu Power Steering? Istilah power steering merujuk pada sebuah sistem yang bertujuan meringankan sistem kemudi agar lebih mudah dikendalikan atau disesuaikan. Dengan adanya sistem bernama power steering ini, kemudi akan terasa lebih ringan saat diputar meskipun dalam kecepatan rendah. Kelebihan ini tentu sangat membantu, terutama bagi para pengemudi yang masih pemula. Power steering sendiri memiliki dua tipe yang berbeda, yaitu power steering hidrolik dan power steering elektrik atau yang disebut juga Electric Power Steering EPS. Power steering hidrolik merupakan jenis power steering yang bekerja dengan bantuan mesin hidrolik dan pompa, sementara power steering elektrik atau Electric Power Steering menggunakan bantuan motor listrik agar dapat bekerja. Baca juga Jenis-Jenis Oli pada Kendaraan Meskipun menggunakan sistem penggerak yang berbeda, prinsip kerja dari keduanya bisa dibilang mirip. Kedua jenis power steering ini bertujuan untuk menggerakkan torak bagian dari power cylinder dan menyuplai tenaga ekstra pada dua komponen lain, yaitu pinion dan rack. Cara Kerja Power Steering Cara kerja dari power steering ini tergantung pada kondisi mobil saat berada di jalanan atau lebih tepatnya kondisi mobil saat dikemudikan. Pada kondisi nol atau netral, minyak akan mengalir melalui katup pengontrol menuju saluran pelepasan atau relief port dan kembali menuju pompa. Dalam kondisi ini juga, torak tidak bergerak dan tekanan pada kedua sisi menjadi seimbang. Sementara pada saat poros kemudi bergerak, katup pengontrol juga akan menutup salah satu aliran minyak. Pada saat itu juga, saluran lain akan terbuka dan membentuk tekanan. Perbedaan tekanan pada di sini membuat torak bergerak ke salah satu sisi yang bertekanan rendah dan minyak dalam bagian tersebut kembali ke pompa melalui katup pengontrol. Baca juga Mobil yang Baik Tentu Tidak Memiliki Kebocoran Mesin Keunggulan dan Kekurangan Tiap Power Steering Power steering hidrolik dan power steering elektrik memiliki kelebihan dan kekurangan masing–masing. Dari segi perawatan misalnya, power steering hidrolik agak lebih sulit dirawat dibanding power steering elektrik. Power steering hidrolik harus diganti oli setiap 40 ribu km, berbeda dengan power steering elektrik yang tidak perlu ganti oli karena bekerja dengan motor listrik. Itulah pengertian dan cara kerja power steering. Agar Anda dapat berkendara dengan nyaman dan rasa peace of mind, tanpa perlu khawatir terhadap segala risiko buruk yang dapat menimpa mobil kesayangan Anda, pastikan juga untuk memberikan proteksi lebih kepada mobil kesayangan Anda, ibarat pepatah yang sering kita dengar “sedia payung sebelum hujan” demikiannya juga dengan asuransi mobil. Ada baiknya sebelum risiko menimpa kendaraan kesayangan Anda, agar Anda mendaftarkan mobil Anda ke pihak asuransi. Garda Oto produk asuransi mobil dari Asuransi Astra dapat menjadi solusi tepat bagi kebutuhan proteksi mobil Anda. Melalui berbagai layanan fisik seperti Garda Center, Garda Akses, Garda Siaga, hingga Garda Mobile Otocare, pelanggan akan dipermudah dalam melakukan pembelian polis, pembayaran, hingga pengajuan klaim. PeaceofMind Related Posts
Sejarah power steering pada mobil. Foto dok. GuideAutoTeknologi dalam kendaraan mobil semakin berkembang dari waktu ke waktu. Perkembangan ini menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dalam mengendarai mobil. Salah satunya yaitu teknologi power steering. Kebanyakan mobil zaman sekarang telah menggunakan teknologi steering merupakan salah satu bagian dari sistem kemudi yang ditambahkan pada roda mobil. Teknologi ini berfungsi untuk memudahkan putaran kemudi agar lebih halus dan memberikan kenyamanan pada kerja power steering ini didukung oleh beberapa komponen untuk bekerja sama dan menjalankan fungsinya masing-masing. Sebagai pemiliki mobil, Anda harus mengenalnya lebih dalam mengenai komponen dari power steering Power Steering pada MobilLingkar setir all new Hyundai Santa Fe, ilustrasi setir mobil Foto Aditia Noviansyah/kumparanDilansir dari situs resmi Daihatsu Indonesia, berikut komponen pada power steering dengan fungsinya yang pertama yaitu ada reservoir tank. Komponen ini terletak pada bagian hidrolik pump yang berfungsi untuk menampung cadangan minyak yang dimiliki power steering. Minyak ini berasal dari control valve dan mengalir melalui low pressure hose, lalu ditampung oleh reservoir minyak yang ditampung oleh reservoir tank nantinya akan disalurkan atau disalurkan kembali melalui pompa dari power steering. Sebagai pemilik mobil Anda harus selalu memastikan bahwa kadar dari minyak power steering ini mencukupi dan jangan biarkan oli power steering sampai dalam keadaan salah satu komponen power steering yaitu reservoir tank fungsinya untuk menyalurkan kembali minyak power steering melalui pompa. Vane pump inilah yang dimaksud dengan pompanya yang mana bagian dari komponen power ini digerakkan dengan pemanfaatan dari putaran mesin yang terhubung dengan v belt dan melalui Low Pressure Steering HoseBerikutnya ada komponen low pressure steering hose yang mempunyai fungsi sebagai tempat mengalirnya power steering oil. Komponen ini juga sering disebut sebagai selang power steering, dan di dalamnya mengalir fluida bertekanan rendah yang berasal dari rotary control valve kemudian menuju ke arah reservoir rack shaft yaitu salah satu dari komponen power steering, yang mana sebagai poros utama kemudi dan berfungsi sebagai penerus putaran dari roda kemudi pada steering gear ini memiliki piston di salah satu sisinya dan piston tersebut terhubung dengan bagian power cylinder. Sementara sisi yang lainnya disematkan gear yang terhubung dengan pinion gear mempunyai fungsi sebagai tempat meletakkan pinion gear dan juga power steering rack. Adanya komponen ini di desain menyatu dengan beberapa komponen lainnya, seperti power silinder dan control dari steering gear ini bentuknya berbeda-beda pada setiap kendaraan, tergantung ukuran dan lain High Pressure Steering HoseJika ada komponen low pressure steering hose, maka ada juga high pressure steering hose sebagai bagian dari komponen power steering. Komponen ini fungsinya tidak jauh berbeda dengan low pressure, akan tetapi high pressure dapat mengalirkan minyak power steering yang memiliki tekanan tinggi. Bahan dari high pressure steering hose sendiri biasanya terbuat dari bahan baja atau cara kerja dari power steering ini cukup sederhana dan tidak serumit yang dibayangkan. Power steering memiliki dua cara kerja, yaitu posisi setir netral roda ban lurus ke depan dan posisi setir membelok.
Pengertian Power SteeringKomponen dan Fungsi Power SteeringHydrolic Power Steering Electronic Power Steering ESPHydro-Electric Power SteeringCara Kerja Power Steering Hingga sekarang mobil masih menjadi moda transportasi yang banyak diminati. Bahkan semakin diminati. Hal ini dikarenakan mobil di era modern yang semakin canggih dengan fiturnya yang kompleks dan terus di-upgrade menyesuaikan kebutuhan masa kini. Berbeda dengan mobil zaman dulu yang masih sederhana dan cara mengendarainya pun masih merepotkan. Salah satunya pada komponen setir yang masih berat. Sehingga, saat berada di tikungan atau belokan pengendara harus mengeluarkan tenaga ekstra untuk membelokan setir tersebut. Namun, hal ini tidak terjadi pada mobil di era 2000-an yang sudah menggunakan teknologi canggih pada sistem kemudi atau power steering. Itulah yang membuat mobil zaman sekarang bisa dengan mudahnya berbelak-belok di tikungan. Lalu apa sih sebenarnya power steering? Apa fungsinya dan bagaimana cara kerjanya sehingga bisa mempermudah pengendara dalam mengendarai mobil? Pengertian Power Steering Power steering merupakan sebuah komponen yang ada pada sistem kemudi. Secara umum kegunaannya untuk mempermudah pengendara dalam mengendarai mobil. Terutama pada saat berbelok. Power steering akan meringankan beban dari gaya yang dihasilkan mobil saat berbelok. Setidaknya ada tiga jenis power steering yang digunakan pada sistem kemudi mobil, di antaranya Tipe pertama, hydrolic power steering. Tipe ini secara sistem memanfaatkan tekanan fluida minyak untuk bekerja. Tipe ini banyak digunakan pada mobil seri pertama dan mobil truk. Tipe kedua, Electronic Power Steering EPS. Tipe kedua ini merupakan tipe terbaru yang menggunakan sistem otomatis motor listrik. Kebanyakan mobil baru yang keluar sekarang menggunakan tipe power steering yang satu ini. Tipe ketiga, Hydro-Electric Power Steering. Tipe ketiga ini merupakan tipe gabungan dari sistem hidrolik dan elektrik. Komponen dan Fungsi Power Steering Meskipun ada tiga jenis power steering namun ketiganya tetap mempunyai fungsi yang sama. Secara umum berfungsi untuk meringankan beban kemudi saat berbelok. Namun, secara spesifik akan dibedakan berdasarkan masing-masing komponennya. Hydrolic Power Steering Ada beberapa komponen power steering hidrolik yang saling bekerjasama dalam meringankan beban kemudi saat berbelok. Berikut adalah komponen-komponennya Reservoir Tank Reservoir tank merupakan komponen yang berfungsi untuk menyimpan atau menampung cadangan minyak power steering. Pada tutupnya dilengkapi dengan ventilasi untuk mengatur tekanan udara dan stabilitas aliran minyak power steering. Vane Pump Vane pump atau pompa power steering ini berfungsi untuk memompa fluida atau minyak agar mengalir ke seluruh sistem hidrolik. Control Valve Komponen ini berfungsi untuk mengatur aliran fluida atau minyak yang bertekanan sesuai dengan arah kemudi. Power Cylinder Power cylinder merupakan komponen yang berfungsi menyalurkan aliran fluida atau minyak ke steering gear rack and pinion. Steering Gear Steering gear yang terdiri dari komponen rack and pinion memiliki fungsi sebagai penghubung atau pemindah tenaga putar dari steering colomb ke steering linkage. Stering Linkage Komponen yang satu ini berfungsi untuk meneruskan gerakan steering gear ke roda sesuai dengan arah kemudi yang diinginkan pengemudi. Steering Hose Steering hose atau selang power steering berfungsi sebagai saluran fluida atau minyak yang terbuat dari logam. Sehingga, tahan panas dan tahan terhadap tekanan tinggi. Komponen ini terhubung dari vane pump – control valve – steering gear. Oil Power Steering Oil power steering atau minyak power steering merupakan komponen yang memang harus ada pada jenis power steering hidrolik ini. Hal ini dikarenakan sistem kerjanya itu sendiri yang memanfaatkan tekanan dari fluida atau minyak. Electronic Power Steering ESP Terdapat beberapa komponen pada electronic power steering yang saling bekerja dalam meringankan beban kendaraan saat berbelok. Komponen-komponen ini sangat jauh berbeda dengan power steering jenis hidrolik. Karena pada dasarnya komponen ini menggunakan sistem otomatis tidak menggunakan fluida atau minyak. Berikut adalah beberapa komponen electronic power steering Electronic Controle Module ECM Komponen yang satu ini merupakan otak dari sistem electonic power steering. Singkatnya, electronic controle module merupakan komponen yang berfungsi untuk mengatur dan memberikan perintah. Motor Listrik Motor listrik merupakan komponen yang bekerja secara langsung dalam membantu meringankan beban putaran kemudi atau setir. Vehicle Speed Sensor Komponen ini merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk memberikan data mengenai kecepatan mobil. Torque Sensor Torque sensor merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk memberitahu informasi saat kemudi mulai diputar. Steering Clutch Clutch atau kopling pada power steering berfungsi untuk menghubungkan dan melepaskan motor listrik dengan batang kemudi setir. Letaknya sendiri berada di antara keduanya. Noise Suppressor Komponen ini merupakan sebuah sensor yang berfungsi untuk mendeteksi mesin sedang bekerja atau tidak. On-board Diagnostic On-board diagnotic merupakan sebuah panel indikator atau komponen yang akan memberi tahu jika terjadi masalah pada sistem ESP. Komponen ini terletak di panel instrumen kendaraan. Hydro-Electric Power Steering Seperti yang disampaikan di atas Hydro-Electric power steering merupakan gabungan antara sistem hidrolik dengan sistem otomatis. Maka komponennya pun merupakan gabungan dari keduanya. Dimana power steering jenis ini memanfaatkan fluida atau minyak yang digerakan oleh pompa menggunakan motor listrik bukan menggunakan mesin lagi. Adapun fungsi tiap komponennya masih sama. Cara Kerja Power Steering cara kerjapower steering Dari ketiga jenis power steering tersebut ketiganya memiliki cara kerja yang berbeda. Hal ini dikarenakan tiap-tiap komponennya yang berbeda. Hydrolic Power Steering Sistem power steering hidrolik bekerja secara manual sesuai dengan posisi kemudi atau setirnya. Posisi Lurus Pada kondisi lurus maka roda pun akan berjalan lurus. Sehingga, control valve berada di posisi netral. Artinya control valve menutup jalan bagi fluida atau minyak dan mengembalikannya mengalir ke vane pump. Kondisi seperti ini tidak menimbulkan tekanan pada salah satu sisi. Dalam arti tekanan minyak netral pada dua sisi. Posisi Belok Pada posisi berbelok sistem power steering akan mendapatkan tekanan. Baik berbelok ke arah kanan maupun ke arah kiri. Tekanan atau dorongan tersebutlah yang akan membantu mengurangi berat saat berbelok. Cara kerjanya sendiri pada saat kemudi atau setir dibelokan maka roda akan ikut berbelok. Hal ini memicu control valve ikut bergerak dan membuka jalan bagi minyak yang bertekanan tinggi untuk mendorong piston membantu steering gear untuk mengurangi usaha putar. Electronic Power Steering ESP Electronic power steering atau ESP berbeda dengan jenis hidrolik. Cara kerja ESP dilakukan secara otomatis. Setidaknya dapat dibagi dalam beberapa langkah Saat kunci kontak berada di posisi “ON” maka Electronic Controle Module EMC sudah berada dalam kondisi hidup. Selain itu, panel indikator power steering pun akan ikut menyala dan redup kembali saat mesin telah hidup. Saat mesin mulai hidup maka EMC memberikan instruksi untuk mengaktifkan motor listrik dan clutch akan menghubungkan batang kemudi atau setir denga motor elektrik. Saat kemudi mulai diputar maka torque sensor akan mendeteksi berapa besar mobil berputar dan memberikan informasi tersebut pada EMC. Setelah itu EMC akan memberikan arus listrik pada motor sesuai dengan data yang disampaikan. Dengan demikian motor listrik akan memutar gigi kemudi. Sehingga, beban saat berbelok lebih ringan. Sedangkan peran vehicle speed sensor sendiri akan memberikan informasi apabila kecepatan kendaraan lebih dari 80 Km/Jam. Sehingga EMC akan menghentikan aliran listrik pada motor dan sistem kemudi menjadi berat kembali. Salah satu keuntungan menggunakan ESP adalah adanya lampu indikator. Jika dalam kerjanya power steering tidak optimal dengan ditandai lampu indikator yang menyala itu artinya ada masalah pada power steering. Anda harus segera memeriksanya atau membawanya ke bengkel. Hydro-Electric Power Steering Cara kerja power steering jenis ketiga ini adalah kolaboratif antara sistem hidrolik dan sistem otomatis. Dimana fluida akan dipompa oleh motor listrik dan selanjutnya sama saja seperti sistem hidrolik. Referensi credit image
Power steering adalah teknologi yang membuat mengemudi semakin ringan. Simak pengertian, fungsi, dan cara kerjanya pada mobil! Ketika menggerakkan setir mobil untuk berbelok, apa yang kamu rasakan? Kita bisa dengan mudah memutar setir atau malah kesulitan saat menggerakkannya? Jika Toppers dapat mengoperasikan mobil dengan mudah, itu berarti kendaraan roda empatmu sudah dilengkapi power steering. Sebaliknya, jika kamu merasa berat ketika menggerakkan setir, berarti mobil yang kamu kendarai belum memiliki sistem power steering. Tidak semua mobil memang menggunakan teknologi ini. Biasanya mobil tua yang diproduksi pada tahun 1950-1970an belum memanfaatkan fitur tersebut. Lantas, apa sih, sebenarnya power steering itu? Apa fungsinya dan bagaimana cara kerjanya, sehingga bisa mempermudah pengendara dalam mengendarai mobil? Baca Juga Apa Itu RPM? Ini Arti dan Fungsinya pada Mobil & Motor Pengertian Power Steering Mobil Power steering ialah komponen yang ada pada sistem kemudi. Secara umum, kegunaannya untuk mempermudah pengendara dalam mengendarai mobil, sehingga mobil lebih mudah dikendalikan. Terutama pada saat berbelok. Ini akan membuat kemudi terasa lebih ringan saat diputar meskipun dalam kecepatan rendah. Tentunya hal ini sangat bermanfaat bagi para pengemudi yang masih pemula. Power steering memiliki tiga tipe yang berbeda, yaitu Hydraulic Power Steering HPS Power steering hidrolik merupakan jenis power steering yang bekerja dengan bantuan mesin hidrolik dan pompa. Power steering ini memanfaatkan tekanan fluida minyak untuk bekerja. Power steering hidrolik banyak digunakan pada mobil seri pertama dan mobil truk. Electric Power Steering EPS Power steering elektrik atau Electric Power Steering menggunakan bantuan motor listrik agar dapat bekerja. Kebanyakan mobil baru yang keluar sekarang menggunakan tipe power steering yang satu ini. Electro-Hydraulic Power Steering EHPS Jenis ini memiliki sistem hybrid, yaitu memadukan antara elektrik dan fluida, serta tidak terhubung langsung dengan mesin namun memanfaatkan pompa elektrik. EHPS perlu perawatan ekstra, karena jika salah satu komponen rusak akan mempengaruhi penggerak lainnya. Baca Juga Cara Jumper Aki Mobil Ini tips dan Langkah yang Benar Fungsi Power Steering Mobil Sumber Gambar Dubizzle Sesuai pengertiannya, power steering berfungsi untuk memudahkan pengemudi dalam mengendalikan setir mobil. Agar bekerja secara maksimal, power steering memiliki komponen yang bekerja sama untuk melakukan fungsi tersebut, yakni Reservoir Tank Komponen dari power steering yang pertama yaitu reservoir tank. Komponen ini terletak pada bagian hidrolik pump, di mana fungsinya untuk menampung cadangan minyak yang dimiliki power steering. Vane Pump Reservoir tank menyalurkan kembali minyak power steering melalui pompa. Pompa yang dimaksud ini yaitu vane pump di mana bagian ini juga termasuk dalam komponen dari power steering. Low Pressure Steering Hose Low Pressure Steering Hose memiliki fungsi utama sebagai tempat mengalirnya power steering oil. Bagian ini juga sering disebut sebagai selang power steering, dan di dalamnya mengalir fluida bertekanan rendah yang berasal dari rotary control valve kemudian menuju ke arah reservoir tank. Steering Rack Shaft Steering rack shaft adalah salah satu dari komponen power steering, yang merupakan poros utama kemudi dan berfungsi sebagai penerus putaran dari roda kemudi pada steering gear box. Steering Gear Housing Steering gear memiliki fungsi utama yaitu sebagai tempat meletakkan pinion gear serta power steering rack. Keberadaan dari komponen satu ini didesain menyatu dengan beberapa komponen lainnya, seperti power silinder dan control valve. High Pressure Steering Hose Apabila ada komponen low pressure steering hose, maka ada juga high pressure steering hose sebagai komponen power steering. Fungsinya tak jauh berbeda dengan low pressure, namun high pressure mampu mengalirkan minyak power steering yang memiliki tekanan tinggi. Baca Juga Tekanan Ban Mobil Beberapa Hal yang Wajib Diketahui Cara Kerja Power Steering Mobil Sumber gambar Mechanic Base Cara kerja dari power steering ini tergantung pada kecepatan dan gerak mobil saat dikemudikan. Berikut penjelasan lebih lengkapnya Mobil dalam Posisi Netral Saat mobil dalam posisi netral, maka katup pengontrol control valve yang ada di power steering pun masuk pada posisi netral pula. Jika katup pengontrol berada dalam posisi netral, maka minyak pelumas pun akan masuk melalui saluran pembebas atau relief port menuju pompa. Ketika Mobil akan Belok Ketika posisi mengemudi membelok, maka katup pengontrol akan bergerak ke saluran minyak. Dengan begitu, saluran lain pun akan terbuka. Gerak tersebut membuat volume aliran minyak berubah dan menimbulkan tekanan. Baca Juga Rekomendasi Mobil SUV Terbaik, Kini Lebih Terjangkau Itu dia Toppers, pengertian, fungsi, dan cara kerja power steering mobil. Intinya, dengan adanya power steering ini, kamu tidak perlu mengeluarkan tenaga ekstra untuk memutar kemudi sehingga mengendarai mobil pun terasa lebih ringan! Temukan berbagai spare part mobil dan perlengkapan otomotif terlengkap dengan penawaran harga terbaik di Tokopedia! Dapatkan juga diskon dan promo menariknya! Penulis Rizfa Putri Khainayya
Pengemudi kendaraan roda empat kerap masih bertanya-tanya mengenai fungsi power steering. Padahal power steering sangat bermanfaat bagi pengemudi. Power steering memiliki manfaat yang cukup besar bagi pengemudi, khususnya ketika berkendara. Manfaat yang paling bisa dirasakan saat kalian menyetir dalam keadaan lurus, berbelok dan lainnya. Sebagai gambaran untuk kalian, power steering merupakan salah satu komponen atau alat yang digunakan pada sistem kemudi mobil. Tugas utamanya untuk meringankan putaran kemudi, supaya pengendara lebih ketika menyetir. Power steering sendiri terdiri dari beberapa jenis yang kerap digunakan dalam sistem kemudi di mobil. Terlebih saat ini mobil-mobil keluaran terbaru, umumnya sudah dilengkapi dengan komponen yang satu ini. Lalu apa sebenarnya yang menjadi fungsi power steering di mobil? Simak ulasan lengkapnya berikut ini Mengenal Lebih Dalam Fungsi Power Steering Ketahui fungsi power steering dan cara kerjanya Gambaran singkat mengenai fungsi power steering, sejatinya hadir untuk memudahkan pengemudi dalam mengendalikan setir. Lingkar kemudi yang dilengkapi dengan power steering akan balik ke posisi semula, setelah digunakan untuk berbelok. Dengan kata lain, power steering lebih meringankan beban berat pada setir ketika berbelok. Jika tidak dilengkapi dengan power steering, tentunya akan lebih mempersulit pengemudi. Pasalnya pengemudi harus mengerahkan seluruh tenaganya hanya untuk belok. Belum lagi pengemudi harus mengeluarkan ekstra tenaga untuk dapat membalikan arah setir ke posisi semula. Tentunya jika tidak dilengkapi dengan power steering setir akan terasa lebih berat dan melelahkan. Apalagi jika kalian menghadapi jalan yang berkelok, seperti daerah perbukitan atau pegunungan. Jika mobil tidak dilengkapi dengan power steering, dipastikan saat kalian berkendara cenderung cepat lelah. Bila kalian penasaran ingin mencobanya, bisa mencoba pada mobil-mobil keluaran lawas. Electric Power Steering Contoh Electric Power Steering EPS Sekadar informasi lanjut mengenai fungsi power steering. Tercatat ada dua jenis power steering yang tersedia dipasaran saat ini, yakni jenis power steering elektrik dan hidrolik. Meski kedua jenis power steering tersebut berbeda, namun sebagian besar cara kerjanya serupa, lho! Pembedanya hanya pada power steering tipe elektrik, bekerja menggunakan motor yang digerakkan oleh listrik. Sementara power steering hidrolik menggunakan cairan atau fluida. Khusus untuk mobil-mobil keluaran terbaru, saat ini umumnya sudah dilengkapi dengan power steering elektrik. Sebagai contohnya Toyota Yaris, Honda Jazz, Suzuki Karimun Wagon R, dan masih banyak lagi. Lain halnya dengan power steering tipe EPS atau tipe elektrik, perawatannya cenderung lebih mudah. Faktor yang sangat penting ialah jangan sampai komponen terkena air. Biasanya hal ini terjadi karena mobil menerabas banjir. Kerusakan terjadi karena komponen power steering yang menggunakan kelistrikan terkena air. Jika kalian nekad untuk menerabas banjir, kerusakan terparah bakal mengenai dinamo penggeraknya. Apabila hal ini sudah terjadi, dampaknya bisa menyebabkan setir tidak dapat berfungsi. Setir pun akan sangat berat ketika dibelokkan, dan yang tak kalah penting. Kalian harus mengeluarkan biaya lebih untuk melakukan penggantian komponen yang satu ini. Banderol untuk penggantian power steering elektrik pun mencapai jutaan rupiah. Tergantung dari tipe mobil yang kalian gunakan. Cara Kerja Electric Power Steering MG ZS merupakan salah satu mobil yang dilengkapi power steering dan bisa diubah bobot kemudinya sesuai kebutuhan pengendara. Seperti yang sudah disebutkan di atas, fungsi power steering untuk meringankan beban pengemudi ketika memutar setir. Hanya saja khusus untuk electric power steering EPS, cara kerjanya menggunakan komponen elektrik dan komputer. Ada beberapa komponen penting di EPS, semuanya berkaitan satu sama lain. Cara kerja EPS menggunakan motor elektrik dan berhubungan langsung dengan batang setir steering column. Posisi EPS biasanya berada di bawah dasbor atau di ruang mesin. Begitu mesin dihidupkan, noise suppressor langsung memberi informasi pada control module. Lalu komponen ini mengaktifkan EPS dan menghubungkannya dengan batang setir untuk memperingan kerja pengemudi dalam memutar setir. Sementara itu informasi arah dan kecepatan putaran setir disampaikan torque sensor ke control module. Dengan informasi tersebut, komputer mengatur mengatur besarnya arus listrik ke motor agar bisa berputar sesuai arah dan kecepatan yang diminta. Di beberapa kendaraan modern, EPS lebih canggih lagi karena memiliki speed sensor yang membaca kecepatan kendaraan. Jadi ketika mobil mencapai kecepatan tertentu maka setir bisa menyesuaikan menjadi semakin berat atau semakin ringan. Biasanya kalau pada kecepatan tinggi, setir jadi lebih berat gar lebih safety. Sementara pada kecepatan rendah, setir berubah sangat ringan agar memudahkan parkir atau bermanuver di jalanan padat. Power Steering Hidrolik Kelemahan power steering hidrolik, setir tidak terlalu ringan. Sementara untuk power steering hidrolik, untuk bergerak menggunakan fluid atau cairan. Power steering hidrolik pun cukup banyak digunakan pada produk mobil-mobil keluaran lawas. Contoh mobil yang menggunakan power steering hidrolik yang bekerja menggunakan tekanan fluid meliputi Isuzu Panther, Chevrolet Aveo, Toyota Kijang, dan beberapa kendaraan jenis truk. Meski terkesan lawas, namun power steering hidrolik tak kalah dengan power steering tipe elektrik, Sob! Salah satu kelebihan sistem hidrolik adalah kuat untuk menahan beban berat. Maka dari itu sering dipakai oleh truk. Terkait perawatannya, power steering hidrolik tidaklah sulit. Asalkan kalian rutin untuk melakukan pemeriksaan komponen yang satu ini. Jangan sampai kalian mengeceknya setelah timbul kerusakan. Terpenting dalam merawat power steering khusus untuk tipe hidrolis adalah rutin mengganti oli. Mengganti oli power steering secara rutin mampu memperpanjang usia komponen tersebut. Idealnya dilakukan pergantian setiap setahun sekali. Penggantian itu dilakukan dengan menguras oli secara menyeluruh dengan alat vakum. Untuk pengisian kembali, biasanya membutuhkan sekitar 2,5 liter oli. Biayanya pun terjangkau hanya Rp 300 ribu yang berlaku untuk semua jenis mobil. Apabila oli tidak rutin diganti, bakal menyebabkan karet-karet atau sil mudah getas. Oli power steering yang lama tidak diganti sifatnya bisa berubah. Gejalanya bisa dilihat dari perubahan warna dari merah bening, bakal keruh karena terkontaminasi kotor. Hal ini menyebabkan karet-karet di rack steer jadi rusak dan akhirnya terjadi kebocoran. Cara Kerja Power Steering Hidrolik Chevrolet Aveo merupakan salah satu contoh mobil yang menggunakan power steering hidrolik Selain perlu mengenal fungsi power steering, kalian juga perlu mengenal cara kerjanya yang ternyata sangat rumit. Padahal jika mengacu pada prosesnya terbilang sederhana dan juga simpel. Setidaknya ada dua tahap bagaimana power steering bekerja. Mulai dari posisi setir netral, di mana roda ban lurus ke depan, dan posisi setir membelok. Untuk lebih jelasnya, berikut ini Moladin akan menjabarkan secara rinci Posisi Setir Lurus atau Netral Setir dalam kondisi lurus, bagian dari cara kerja power steering Mengenal lebih jauh mengenai fungsi power steering dan cara kerjanya. Dalam kondisi netral atau setir dan ban lurus, power steering bekerja saat katup di tengah. Katup pengendali akan berada di posisi lurus. Selanjutnya fluid yang ada didalamnya akan bergerak melalui satu katup pengendali. Aliran ini akan menuju ke bagian relief port. Dari relief port kemudian minyak akan kembali ke pompa. Alhasil jika tidak ada tekanan sama sekali, maka kedua sisi sisi kanan dan kiri ini tidak akan bergerak. Posisi Setir Berbelok Dalam kondisi setir berbelok atau memutar, power steering meringkan kerja pengemudi Cara kerja di atas sedikit berbeda ketika posisi setir membelok atau berputar. Katup pengontrol langsung bergerak menuju saluran minyak. Pergerakan ini membuat saluran lainnya akan terbuka. Lalu menyebabkan perubahan pada volume aliran minyak, sehingga tekanan akan terjadi di posisi ini. Gimana sekarang sudah ada gambaran mengenai fungsi power steering dan cara kerjanya? Selanjutnya kamu juga perlu mengetahui sejumlah jenis power steering yang tersedia dipasaran. Semoga informasi mengenai fungsi power steering berikut cara kerja dan jenisnya ini dapat bermanfaat buat kalian. Baca juga Toyota Fortuner Facelift 2020 Rilis Oktober, Ini Bocorannya! Menakar Kiprah Mobil Listrik Toyota di Tanah Air, Laku? 7 Penyebab Motor Matic Mati Mendadak, Sudah Tahu? Deni Ferlindungan Seorang jurnalis yang berkecimpung di dunia otomotif sejak 2011. Menyukai seluk beluk seputar otomotif baik roda dua dan empat. Kini memiliki hobi bersepeda keliling kota.
gambar komponen power steering